Untukmu yang Sedang Terkena Penyakit

Asalamu'alaikum..

Lagi kena penyakit? Penyakit datang karena ia ingin mengingatkanmu untuk ini: 1. Apakah penyakit itu muncul karena kamu kurang sadar akan hidup sehat? Hiduplah dengan menjaga kesehatan: banyak minum, asupan nutrisi cukup, tidur berkualitas, dan lain-lain. 2. Apakah penyakit itu muncul karena kamu terlalu sibuk? Aturlah waktu dengan lebih membagi waktu untuk istirahat, olahraga, dan beraktivitas (kuliah, kerja, dan lain-lain ). 3. Apakah penyakit itu muncul karena tak ada yang mengingatkanmu? Cobalah untuk memperhatikan orang-orang terdekatmu, yang mencintaimu, atau yang kamu cinta, Kadang perhatian kita ke mereka suatu saat akan dibalas lebih oleh mereka. 4. Apakah penyakit itu muncul karena kesalahan yang kamu buat pada-NYA di masa terdahulu? Kadang ini bisa terjadi. Kita sudah menerapkan pola hidup sehat. Kita sudah membagi waktu kita sebaik mungkin. Dan kita sudah memberikan cinta pada orang-orang terdekat kita, sehingga mereka pun menjaga kita. Tapi kita lupa. Ada Dzat Lain Yang Tak Terlihat.. Mungkin saja, penyakit ini Ia turunkan, agar Ia bisa menghapus kesalahan-kesalahanmu pada-Nya dengan kesabaranmu.. Maka, bersabarlah dan berjuanglah untuk sembuh! trims raf..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jadi Anak Sulung? Ya, Nggak Masalah

Menjadi ASP alias Anak Sulung Perempuan, bagi kebanyakan para cewek jadi masalah. Apa sebab? biasanya yang namanya anak sulung, dia harus bisa ngasih contoh kepada adik-adiknya, harus bisa ngalah sama mereka, pokoknya seambreg tuntutan yang harus dikerjakan oleh anak sulung apalagi anak sulung perempuan. Nah, bagaimana menjadi anak sulung yang baik, atau tidak merasa terbebani menjadi anak sulung, berikut ini simak aja tuturan dari kami. OK? Dulu, di jaman Jaihiliyah, menjadi anak perempuan yang bisa gede atau dewasa sudah suatu keluarbiasaan. Karena kebiasaan orang-orang jahiliyah saat itu, mereka mengubur hidup-hidup atau membunuh setiap anak perempuan yang lahir. Mereka malu jika mempunyai anak perempuan. Bahkan Umar bin Khatab R.a. pernah melakukan hal itu. Orang Jahiliyah lebih mensuperioritaskan anak laki, yang lebih bisa diandalkan untuk meneruskan keturunan keluarga. Tapi kalau yang lahir anak perempuan apalagi ditambah anak sulung. Apalah yang bisa dibanggakan, memalukan, pikir mereka. Untunglah, kita-kita ini terlahir ketika konsep Islam tentang laki-laki dan perempuan telah turun. Jadi, kalaupun ada, paling seribu satu deh bisa kita temukan seorang ayah yang mukanya merah padam menahan malu dan marah, karena anak perempuanya sulung. Kayaknya akan dicap kuno kalau masih ada ortu yang masih nggak mau menerima anak perempuan. Gejala ASP Di lingkungan kita memang hampir tidak ada ortu yang primitif macam begitu, tapi kamu ndak usah kaget, di masa secanggih ini, nyatanya ada ASP yang mengalami nasib memedihkan. Di Cina, negeri yang terkenal dengan ketinggian budayanya itu, masih kuat dengan tradisi primitif yang menimpa ASP. Adat Cina konon memang lebih mementingkan anak laki-laki ketimbang anak perempuan. Maka ketika seorang anak sulung lahir, dan ternyata perempuan, si ayah bakal nggak suka (walaupun biasanya tidak diucapkan). tapi tak ayal, kelahiran ASP ini membuat sang ibu menyesal dan merasa bersalah, karena merasa bersalah tidak memenuhi target suaminya. Naas bagi ASP, kekesalan sang ibu itu tumpah ruah blek pada dirinya yang malang. Walhasil selama hidupnya si ASP yang umumnya bermata sipit ini, akan menanggung beban kejengkelan ortunya, Ia akan dimarahi dibanding adik-adiknya, kasihan Ya? Itulah makanya, seperti yang dilaporkan Dr. Melvin Wong, seorang Psikolog kelahiran Cina para ASP di Cina biasanya mengalami gejala yang disebut First Born Daughter Complex (FBD Complex), gejala anak perempuan sulung dalam bahasa kita. Hasil penelitian Dr. Wong pada kongres International di Taipei bulan Agustus 1995 menyatakan, para ASP di Cina selalu mengalami gejala yang aneh. Gejala apa itu? Ternyata mereka, para ASP seringkali kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik pada keluarga, tetangga atau pacarnya. Rupanya stress yang terlalu berat, dan MKKB (masa kecil kurang bahagia)lah yang membuat ASP ini jadi serba canggung, salting sampai dewasa. Ia jadi sulit menyesuaikan diri, terlalu kaku, nggak pede sama orang sehingga sulit bergaul, dan jadi takut sama laki-laki. Konon emosinya juga tidak stabil sehingga gampang tersinggung, sering merasa tersisih, merasa bersalah, kesepian, prestasi belajarnya pun otomatis terganggu. Gawatnya, nggak sedikit ASP di sana yang berniat ingin minggat. Bahkan yang lebih syerem, ada juga yang niat mau bunuh diri. Hihh ngeri deh Lebih Isitimewa Kembali ke negerinya penggemar Sinchan ini, nasih para ASP lebih beruntung. Kenapa? sebab biasanya para ortu akan punya perhatian yang lebih pada anak sulungnya, baik dia itu laki-laki atau perempuan. Ini biasanya kentara sekali saat si sulung baru muncul ke muka bumi. Nggak percaya? coba saja kamu perhatikan seorang ibu yang baru melahirkan anak sulungnya. Ibu muda itu begitu mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayangnya untuk si kecil yang telah dinanti-nanti kehadirannya dengan penuh harap dan cemas. Sepertinya apapun yang ada pada dirinya akan segera ia berikan hanya untuk si sulung. perlakuan yang ia berikan ekstra hati-hati. Segala wejangan orang yang sudah pengalaman merawat anak diperhatikannya. Malah kalau bisa konsultasi intensif sama dokter ahli. Pokoknya so care deh. Maklum, anak pertama. Berbeda dengan ibu yang melahirkan selain anak sulung. Dengan bekal pengalaman merawat si sulung, sang ibu sudah tidak begitu cemas. Perhatiannya pun tak hanya tertuju buat adik kecil yang baru dilahirkan. Karena walau sudah ada adik kecil, si sulung kan tetap harus diperhatikan. Bukan hanya waktu bayi si sulung mendapat perlakuan spesial. Di masa anak-anak, sulung biasanya relatif lebih sering mendapat barang-barang baru. Mulai dari perlengkapan mainannya, pakainnya atau perlengkapan sekolahnya. Karena sudah ngatung, gamis si sulung jadi diwariskan buat adik perempuannya. Boneka panda favoritnya si bungsu, ternyata juga bekas si sulung yang sudah bosan pakai. Tas monyet yang dipakai si ana tengah juga bisa jadi tadinya milik si sulung. Ketika menanjadk dewasa, anak sulung menurut seorang psikolog punya sifat bertanggung jawab, berwibawa, suka memimpin, membimbing, berambisi, biasanya lebih dipercaya sama ortu. Lebih-lebih ASP sering dianggap lebih dewasa. Tak heran kalau ibunya sering berdiskusi dengannya dalam mengatasi problem-problem keluarga. Kalau ada masalah, ASP yang biasanya paling dekat dengan sang ibu inilah yang akan pertama kali diberi tahu. Selain memang paling tua, ASP juga punya persamaan dengan ibunya. khan sama-sama perempuan. Banyak lagi perhatian ortu yang biasanya didapatkan hanya oleh ASP. Adik-adiknya belum tentu begitu. Pun sampai masalah jodoh, perhatian ortu buat ASP ini memang sangat ekstra. Terutama mereka yang masih totok dengan adat, ASP sangat diperhatikan dalam masalah jodoh, ASP harus nikah lebih dulu dari adik-adiknya. Bisa jadi aib kalau ASP dilangkahi oleh adiknya. Walaupun ortu juga sadar bahwa jodoh itu di tangan ALlah, tetap saja masalah ini nggak boleh dilanggar. Tuh kan, sebetulnya banyak hal yang membuktikan bahwa anak sulung itu sering kali diistimewakan. Apalagi ASP, sayangnya, banyak para ASP sendiri nggak nyadari hal itu. Dilema ASP Biarpun banyak opini tentang istimewanya ASP, nyatanya banyak ASP yang menganggap bahwa jadi ASP itu bermasalah, banyak nggak enaknya. Namanya juga manusia. Naning misalnya, karena sebagai ASP, ia harus menjaga adik-adiknya. Ia harus turut andil membantu ibunya, mulai dari ngasih makan adiknya yang luar biasa nakal, harus ngajari PR sekolahnya, kadang juga harus membersihkan bekas pipis adik bungsunya. Belum lagi kalau adik-adiknya lagi berantem, cengeng lagi. Wah, urusan makin runyam ajak kalau sudah begitu, Untung ia tidak terkena gejala ASP seperti gadis Cina tadi. Beda dengan Rini, dia sebel banget jadi ASP. Pasalnya dia selalu merasa dikambinghitamkan oleh Rina, adiknya. Rupanya Rina punya sifat pencemburu, kalau Rini punya sesuatu pasti adiknya itu sirik banget ingin punya juga. Makanya mereka sering berantem rebutan hak milik seperti pulpen, kaos kaki, jepit rambut dll. Kalau sudah begitu mamanya selalu bilang "Kakak kan sudah besar, masak adiknya pinjam aja nggak dikasih" Uih, Rini dongkol banget tuh. Selalu saja harus mengalah, terkadang kalaupun adiknya yang salah, Rini yang ASP ini suka dimarahi duluan sama papa. Akhirnya posisi sebagai ASP ini seringkali menjadi dilema. Di satu sisi bangga karena dianggap yang paling dewasa, di sisi lain memuakkan karena pasti ASP lah yang biasanya paling banyak kerjaan, sering disuruh-suruh. Posisi sulit biasanya dialami ASP ini juga ketika ortunya menuntut dia untuk bisa mandiri, malah harus turut membiayai adik-adiknya. Sehingga sebagai anak perempuan yang seharusnya mubah untuk bekerja, seolah diwajibkan karena vonis dari sang ayah yang mengharuskannya bekerja. Kalaupun ASP tidak di tuntut untuk bisa membiayai diri sendiri dan keluarga, biasanya ortu punya keinginan lain. Nggak Masalah ...... Kamu termasuk ASP? bahagiakah kamu terlahir sebagai ASP atau malah menyesal? Eit, hati-hati Non. Kamu bisa masuk kufur kalau kamu memang menyesal dilahirkan sebagai ASP, kufur terhadap nikmat Allah itu adzab pedih menanti di neraka nantinya. Manusia memang suka mengklaim sesuatu itu baik atau buruk dengan perasaanya sendiri. Kalau manusia suka, ia katakan itu baik, sebaliknya kalau ia benci, ia katakan itu buruk. Hal ini juga diungkap oleh Allah dalam firman-Nya : "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir? (TQS. al-Ma'arij 19-21) Makanya ukuran kamu menjadi berbeda-beda tentang ASP ini. Tergantung kondisi dan manfaat yang kamu dapatkan. Kalau kondisi yang kamu alami memang menyenangkan, kamu anggap jadi ASP itu suatu kebaikan. Kalau kondisinya nyebelin, ya itu merupakan suatu musibah yang buruk bagimu. Padahal belum tentu lho yang kamu senangi itu baik, atau yang kamu benci itu buruk. "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahu" (TQS. Al-Baqaroh 216) Terlahir sebagai ASP bukanlah kehendak kamu, bukan juga kehendak ortumu. Jadi kehendak siapa dong? tentunya kamu masih ingat pelajaran tauhid tentang rukun iman, salah satunya tentang keimanan kepada qodlo dan qodar. Nah, terlahirnya kamu sebagai ASP, adalah qodlo (keputusan) Allah, yang tak seorangpun manusia di dunia ini mampu menolaknya. Siap sih yang bisa mencegah kalau Allah sudah memutuskan sesuatu? Sebagai seorang muslimah, tentunya kamu harus beriman terhadap qodlo Allah, qodlo baik ataupun buruk. Dengan kata lain, kamu kudu yakin bahwa yang menimpamu itu datangnya dari Allah. Lalu kenapa kamu musti uring-uringan karena posisimu sebagai ASP? apalagi sampai menyesali qodlo Allah yang telah ditetapkan untukmu ini. Harap kamu tahu, Allah tak akan menghizab kamu karena kamu dilahirkan sebagai ASP. Justru nanti Allah akan menanyakan tentang bagaimana kamu mensikapi dirimu sebagai seorang ASP. Kalau kamu selalu menyesali diri karena harus menjadi ASP, itu yang akan memberatkan timbangan amal burukmu, rugi khan? Singkatnya, ya kamu harus bisa menerima keputusan Allah ini. Yakin deh, apapun yang menimpa dirimu, yang itu datangnya dari ALlah, itu pasti baik bagimu. Cuma kamunya saja yang kadang tidak bisa melihat segi baiknya itu. Kalau kamu seorang ASP, jangan hal ini kamu jadikan sebagai beban. Memang sih ASP dituntut untuk lebih bertanggung jawab, kadang tugasnya pun lebih banyak dibanding adik-adikmu. Tapi sebetulnya semua itu bisa diatasi kalau diantara kamu dan adk-adikmu saling ada pengertian. Pekerjaan yang ada toh bisa dibagi-bagi. Sebagai ASP kamu seharusnya juga bisa memberi tanggung jawab kepada adik-adikmu. Tapi hati-hati, biasanya para adik suka menganggap kakaknya itu sok ngatur. Tentu saja kapasitasmu sebagai orang yang tertua harus bisa bertindak bijaksana. Berikan teladan yang baik buat adik-adik. Dan ingat, para adik akan lebih percaya pada tindakanmu, ketimbang omonganmu yang tanpa bukti. Mereka butuh fakta, bukan kata. Kamu akan divonis munafik kalau sekedar nyuruh tapi kamu sendiri nggak ngalakuin. Sebagai seorang ASP, bukan hanya pada adik-adik kamu harus bijaksana. Juga kepada ortu, kenapa kamu harus mengerutu kalau kamu yang paling sering disuruh-suruh? katanya mau jadi ummun wa rabbatun bait (ibu dan manajer rumah tangga)? masak dilimpahi sedikit tugas rumah saja sudah belingsatan? Kenapa kamu selalu menganggap negatif ortumu yang seakan mendiskriminasikan dirimu? Cobalah berfikir positif padanya. Biar gimanapun ortu past punya tujuan ingin membahagiakan anaknya. Hanya memang kehendaknya sering berbenturan dengan kemauan kita anaknya. Tapi jangan khawatir, setiap masalah pasti ada pemecahannya. Kenapa kamu tidak berusaha mengungkapkan keinginanmu pada ortu? komunikasi itu adalah kunci buat meng-clear-kan masalah antar keluarga. Yang pasti, apa yang diinginkan oru, selagi itu mubah, tidak bertentangan dengan syara, serta tidak mengabaikan kewajiban, tidak salah kamu turuti. Kalau begitu, kenapa kamu tidak mulai sekarang? (INA)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS